Skip to main content

Doa untuk Orang yang Menyerahkan atau Membayar Zakat


Doa Untuk Orang Yang Menyerahkan atau Membayar Zakat


Penjelasan Oleh: Syaikh as-Sayyid Sabiq:
Dianjurkan untuk mendo’akan orang yang membayar zakat, ketika mengambil zakat darinya. Berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’amu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.” [At-Taubah/9: 103]
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Abi Aufa Radhiyallahu anhuma:
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أُتِيَ بِصَدَقَةٍ قَالَ: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِمْ. وَإِنَّ أَبِي أَتَاهُ بِصَدَقَتِهِ فَقَالَ: اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى آلِ أَبِي أَوْفَى.
“Jika sedekah (zakat) dibawa ke hadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau pun berdo’a (yang artinya), ‘Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada mereka.’ Ayahku pernah membawa sedekah (zakat)nya, maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a, ‘Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada keluarga Abu Aufa.’” [1] Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim dan selainnya.
Diriwayatkan oleh an-Nasa-i, dari Wa-il bin Hujr Radhiyallahu anhu, beliau berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdo’a untuk seseorang yang memberikan unta yang bagus sebagai pembayaran zakat:
اَللّهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ، وَفِي إِبِلِهِ.
‘Ya Allah, berikanlah keberkahan untuk dirinya dan unta-untanya.’” [2]
Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Sunnah hukumnya bagi seorang Imam -ketika mengambil zakat- untuk berdo’a bagi orang yang membayar zakat, dengan mengucapkan:
آجَرَكَ اللهُ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَبَارَكَ لَكَ فِيْمَا أَبْقَيْتَ
‘Semoga Allah memberikan ganjaran atas apa yang engkau berikan dan memberikan keberkahan atas apa yang engkau sisakan.’” [3]
[Disalin dari kitab Fiqhus Sunnah, Kitaab az-Zakaah, Penulis Syaikh as-Sayyid Sabiq, Edisi Indonesia Panduan Zakat Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah, Penerjemah, Beni Sarbeni, Edit Isi Adni Kurniawan, Lc. Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]
_______
Footnote
[1]. Diriwayatkan oleh 
Al-Bukhari dalam Kitab az-Zakaah, bab Shalaatil Imaam wa Du’aa-ihi li Shaahibish Shadaqah wa Qaulih:)
 :خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdo’alah untuk mereka.” (At-Taubah/9: 103). [Fat-hul Baari III/423].
Muslim : Kitab az-Zakaah, bab ad-Du’aa’ li Man Ataa bi Shadaqah (II/756, no. 176).
Ibnu Majah: Kitab az-Zakaah, bab Maa Yuqaal ‘inda Ikhraajiz Zakaah (I/572, no. 1796).
An-Nasa-i: Kitab az-Zakaah, bab Shalaatil Imaam ‘ala Shaahibish Shadaqah (V/ 31, no. 2459).
Abu Dawud: Kitab az-Zakaah, bab Du’aa-il Mushaddiq li Ahlish Shadaqah (II/ 246-247, no. 1590).
[2]. HR. An-Nasa-i: Kitab az-Zakaah, bab al-Jam’i bainal Mutafarriq wat Tafriiq ba-inal Mujtama’ (V/30, no. 2458).
[3]. Diriwayatkan oleh: Ibnu Majah secara ringkas: Kitab az-Zakaah, bab Man Ista-faada Maalan (no. 1792). Disebutkan dalam az-Zawaa-id, “Sanadnya dha’if karena lemahnya Haritsah bin Muhammad.” (I/ 571).

2. Penjelasan oleh : Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya. Disunnahkan bagi orang yang menerima zakat untuk mendoakan muzakkinya (orang yang membayarkan zakat). Ini berdasarkan firman Allah Subahanahu wa Ta'ala,
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan doakanlah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Taubah: 103)
Maksudnya doakan kebaikan untuk mereka –kaum mukminin secara umum- khususnya saat mereka membayarkan zakat harta mereka. Karena doa kebaikan tersebut lebih membuat tenang dan gembira hati mereka. Perintah ini berlaku bagi orang yang bertugas menerima zakat. Dalam konteks zakat fitrah ini, panitia penerima zakat masuk di dalamnya. Kemudian, adakah lafadz doa khusus berkaitan doa untuk pembayar zakat? Tidak ada doa khusus untuk orang yang membayarkan zakat. Kalau ada orang yang mendoakan dengan doa diterimanya amal sholeh seperti di QS. Al-Baqarah: 127,
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahu,” maka itu baik.
Boleh juga dengan mendoakan shalawat untuk muzakki sebagaimana yang tertera di Shahihain, dari Abdullah bin Abi Aufa berkata: apabila ada kaum yang datang ke Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallammembawa sedekah mereka, maka beliau berdoa:
 اللهم صلِّ على آل فلان
Ya Allah limpahkan shalawat (ampunan) untuk keluarga si fulan.
Maka tatkala ayahnya menyerahkan sedekahnya kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam -untuk disalurkan,-Pent-, berdoa:    
اللهم صل على آل أبي أوفى
Ya Allah, limpahkan shalawat (ampunan) untuk keluarga Abi Aufa.
Imam Muslim membuat bab dalam Shahihnya untuk hadits ini,
  باب الدعاء لمن أتى بصدقته
“Bab Doa bagi orang yang membawa (menyerahkan) sedekahnya.”
Imam al-Syafi’i menyukai doa untuk orang yang menyerahkan sedekahnya,
آجَرَكَ اللهُ فِيْمَا أَعْطَيْتَ وَجَعَلَهُ لَكَ طَهُوْرًا وَبَارَكَ لَكَ فِيْمَا أَبْقَيْتَ
Semoga Allah memberi pahala untukmu pada harta yang engkau berikan, menjadikannya sebagai penyuci untuk dirimu, dan memberkahi untukku pada harta yang masih bersamamu.
Boleh juga dengan doa-doa kebaikan lainnya semisal, Jazakallahu Khaira (semoga Allah balas engkau dengan lebih baik).
Perlu diingat, doa ini bukan syarat sahnya zakat seseorang. Ini hanya sunnah saja untuk kebaikan orang yang menunaikan zakat. Jika tanpa didoakan maka zakatnya tetap sah. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]
***********************
Sumber:Kontributor: Syaikh as-Sayyid Sabiq; Badrul TamamEditor: Ustaz Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF. Email: ustazsofyan@gmail.com






Popular posts from this blog

Zakat di Masa Rasulullah, Sahabat dan Tabi'in

ZAKAT DI MASA RASULULLAH, SAHABAT DAN TABI’IN Oleh: Saprida, MHI;  Editor: Ustaz Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF Islam merupakan agama yang diturunkan kepada umat manusia untuk mengatur berbagai persoalan dan urusan kehidupan dunia dan untuk mempersiapkan kehidupan akhirat. Agama Islam dikenal sebagai agama yang kaffah (menyeluruh) karena setiap detail urusan manusia itu telah dibahas dalam Al-Qur’an dan Hadits. Ketika seseorang sudah beragama Islam (Muslim), maka kewajiban baginya adalah melengkapi syarat menjadi muslim atau yang dikenal dengan Rukun Islam. Rukun Islam terbagi menjadi lima bagian yaitu membaca syahadat, melaksanakan sholat, menunaikan zakat, menjalankan puasa dan menunaikan haji bagi orang yang mampu. Zakat adalah salah satu ibadah pokok yang menjadi kewajiban bagi setiap individu (Mukallaf) yang memiliki harta untuk mengeluarkan harta tersebut sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dalam zakat itu sendiri. Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga setelah s

Akibat Menunda Membayar Zakat

Akibat Menunda Membayar Zakat Mal  Pertanyaan: - Jika ada orang yang tidak membayar zakat selama beberapa tahun, apa yang harus dilakukan? Jika sekarang dia ingin bertaubat, apakah zakatnya menjadi gugur? - Jika saya memiliki piutang di tempat orang lain, sudah ditagih beberapa kali tapi tidak bisa bayar, dan bulan ini saya ingin membayar zakat senilai 2jt. Bolehkah saya sampaikan ke orang yang utang itu bahwa utangmu sudah lunas, krn ditutupi dg zakat saya.. shg sy tdk perlu mengeluarkan uang 2 jt. Mohon pencerahannya Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du, Orang yang menunda pembayaran zakat, dia BERDOSA. Sehingga wajib bertaubat. Imam Ibnu Utsaimin ditanya tentang orang yang tidak bayar zakat selama 4 tahun. Jawaban Beliau, هذا الشخص آثم في تأخير الزكاة ؛ لأن الواجب على المرء أن يؤدي  الزكاة فور وجوبها ولا يؤخرها ؛ لأن الواجبات الأصل وجوب القيام بها فوراً ، وعلى هذا الشخص أن يتوب إلى الله عز وجل من هذه المعصية “Orang ini berdos

Importance of Sadaqa (Voluntary Charity) #1

Importance of Sadaqa (Voluntary Charity) #1 1.   The Parable of Spending in Allah’s Cause: Tafseer Ibn Kathir Sadaqa (Voluntary Charity in the Way of Allah) Tafseer Ibn Kathir – QS Al-Baqarah: 261 “The parable of those who spend their wealth in the way of Allah is that of a grain (of corn); it grows seven ears, and each ear has a hundred grains. Allah gives manifold increase to whom He wills. And Allah is All-Sufficient for His creatures’ needs, All-Knower .” This is a parable that Allah made of the multiplication of rewards for those who spend in His cause, seeking His pleasure. Allah multiplies the good deed ten to seven hundred times . Allah said,  The parable of those who spend their wealth in the way of Allah. Sa`id bin Jubayr commented, “Meaning spending in Allah’s obedience” . Makhul said that the Ayah means, “Spending on Jihad, on horse stalls, weapons and so forth” . The parable in the Ayah is more impressive on the heart than merely mentioning th