Skip to main content

Judi Gelap Togel (Buntut) dari Tinjauan Islam

JUDI GELAP TOGEL (BUNTUT) DARI TINJAUAN ISLAM 
Oleh: Ust. Abdul Qodir Abu Fa’izah, Lc (Hafizhahullah); Ust. Salim al-Hasny; Ust.Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF (Editor)

Mungkin Anda biasa dikagetkan dengan adanya kiriman SMS berupa ajakan bermain"TOGEL". Banyak orang yang tak mengetahui hakikat Togel dan mengira bahwa itu hanya sekedar permainan lomba atau sayembara yang boleh-boleh saja. Tapi nyatanya ia adalah JUDI underground alias judi gelap yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. 
Walaupun belakangan ini, sebagian bandar judi mulai berani menampakkan taringnya. Dengan melihat asal kata dan sejarahnya, TOGEL merupakan singkatan dari dua kata dalam bahasa Jawa : Toto Gelap, artinya judi gelap. Disebut judi gelap, karena dilakukan secara tersembunyi oleh sebagian orang yang saling mengerti dan terlibat dalam permainan judi tersebut. Perjudian ini sebenarnya sudah lama ada, namun ia semakin marak dan digandrungi oleh masyarakat dangkal ilmu di Nusantara, sejak terhapusnya perjudian lain yang kita kenal dahulu dengan nama "SDSB" (Sumbangan Dana Sosial Berhadiah).
Togel (buntut) adalah sebuah permainan judi menebak angka yang keluar di pemutaran angka . Penyalurannya salah satunya di Singapore Prize. Kata Togel berasal dari singkatan Toto Gelap yang berarti JUDI TEBAK ANGKA RAHASIA. Rahasia maksudnya adalah karena permainan Togel sangat dilarang oleh Pemerintah , makanya harus dirahasiakan supaya tidak ketahuan oleh aparat, karena jika ketahuan maka berurusan dengan hukum. Meskipun sangat dilarang pencinta togel terus bertambah banyak. Dari uraian di atas togel adalah sebuah perjudian dan menebak angka . Menebak angka sama artinya melakukan suatu perkiraan yang boleh saja terjadi sesuai dengan harapan dan boleh saja tidak terjadi sama sekali. Menebak angka dengan kata lain sama dengan MENGUNDI NASIB.
Seperti penjelasan di atas bahwa Togel adalah JUDI sekaligus MENGUNDI NASIB .Oleh pemerintah TOGEL (TOTO GELAP) sangat dilarang dan jika ketahuan maka akan berurusan dengan hukum positif. Alamat terakhirnya adalah penjara. Jika tidak di penjara pastilah alamat lainnya mengorbankan harta benda yang banyak agar tidak menjadi aib pribadi di masyarakat. Boro-boro pingin dapat duit banyak, malah harta benda menjadi ludes. Boro-boro pingin dapat duit berlipat-lipat malah alamatnya kaki terlipat di kamar sempit, berimpit , sakit, banyak penyakit, rekan di dalamnya medit bisa jadi lansung pamit,(menuju alam baqa). Yang pasti Allah melaknat orang-orang yang berjudi dan mengundi nasib ,firman Allah dalam AL-QUR’AN:
“Wahai orang-orang yang beriman sesungguhnya minuman keras, berjudi , (berqurban untuk) berhala ,dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syetan maka jauhilah (perbuatan-perbuatan itu) agar kamu beruntung (Q.S AL-MAIDAH:90). Dengan minuman keras dan judi itu , syetan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan shalat maka tidakkah kamu mau berhenti ? (Q.S AL-MAIDAH;91). Mereka menanyakanmu (Muhammad ) tentang khamar dan judi katakanlah pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia tetapi dosanya lebih besar dari manfaatnya (Q.S AL-BAQARAH;219).
Ketiga firman Allah di atas menjelaskan kepada seluruh manusia agar kita mau berhenti dari judi dan mengundi nasib (Togel/Buntut), karena sesungguhnya jika hal yang demikian kita lakukan secara sadar dan terus menerus maka kita akan: Mengikuti langkah-langkah syetan; Diadu domba oleh syetan untuk bercerai berai; Membuat hijab dengan Allah SWT; Jauh dari perilaku menegakkan shalat; Mendatangkan dosa besar dengan manfaat yang sangat terbatas atau sedikit.

Sejarah mencatat ilmu perjudian tumbuh dan berkembang di daratan Amerika. Di negara-negara Barat, Amerika, termasuk sebagian Asia (Macau, Hongkong, Malaysia, Singapore) disediakan tempat khusus untuk berjudi dan dilindungi undang-undang . Bagaimana di Indonesia,.?. Jika kita flashback ke tahun 80-an di Indonesia pernah di buatkan payung hukum oleh Departemen Sosial RI untuk melegalkan perjudian dan mengundi nasib melalui wadah yang diberi nama PORKAS, namun PORKAS ini tidak bisa tumbuh dan berkembang di Indonesia karena sangat bertentangan jiwa dan karakter manusia Indonesia yang sebagian besar bersendikan Islam dan Kitabullah . 



Dewasa ini Togel/buntut semakin banyak peminatnya, ini mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia masih kurang paham efek dari perjudian dan mengundi nasib itu sendiri, serta tidak memiliki konsep pengetahuan yang cukup untuk menghitung peluang dari suatu kejadian, seperti orang yang bermain buntut. Jika ia memasang dua angka, tiga angka dan atau empat angka berapa peluang yang akan didapatkan oleh sang pelaku buntut dalam satu penarikan. Sesungguhnya hal yang demikian dapat dijelaskan dengan Sains/Pengetahuan (khususnya ilmu matematika). Dalam ilmu numerik (angka) kita mengenal sepuluh angka yang dijadikan pijakan dalam berhitung keseharian secara internasional yaitu: 0,1,2,3,4…,9. Sepuluh angka tersebut jika dikombinasi maka akan terlihat seperti Tabel berikut:

X 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

0 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09
1 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
2 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
3 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
4 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
5 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
6 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
7 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79
8 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89
9 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99


Pada Tabel di atas ada 100 angka hasil kombinasi dua angka. Seratus angka tersebut memiliki peluang yang sama untuk muncul menjadi dua nomor terakhir dari empat nomor yang diundi (lazimnya di daerah kita ) dalam dunia togel/buntut. Masing-masing angka tersebut memiliki peluang keluar adalah satu per seratus atau 0,01. Jika pada pemikiran pecandu buntut ada angka yang dimatikan (angka mati) itu sangat bertentangan dengan ilmu di atas, karena semua angka itu memiliki peluang yang sama untuk muncul. Buktinya sering terjadi diantara sesama teman pecandu buntut ada angka-angka yang dimatikan tetapi justru angka yang dimatikan itu yang muncul, juga sebaliknya ada angka-angka yang diunggulkan keluar (angka main), justru sama sekali tidak muncul. Itu membuktikan bahwa setiap angka itu ”hidup” atau memiliki peluang yang sama untuk keluar.



Jika saja ada orang yang dapat dari undian togel/buntut itu menunjukkan bahwa angka yang dibelinya mendapatkan kesempatan muncul dari seratus nomor yang ada bukan semata-mata karena kepandaian menurunkan rumus angka keluar atau jitu dari sebuah mimpi . Dalam ilmu sains kita mengenal istilah kemungkinan dan kepastian . Sebuah kemungkinan peluangnya ada di antara 0-1. Sedangkan suatu kepastian peluangnya adalah 1. Jika ingin mendapatkan suatu kepastian (dua angka pasti dapat) maka pecandu togel/buntut perlu membeli seratus angka . Jika hal itu dilakukan maka,hitung-hitungannya sebagai berikut:

100 angka (kombinasi dua angka) jika dibeli rata-rata Rp.1.000 maka pecandu togel atau buntut akan merogoh kocek setiap kali penarikan Rp.100.000. Sementara hadiah yang di dapatkan Rp.60.000. Artinya setiap kali penarikan akan mengalami kerugian Rp.40.000 .Jika dalam satu minggu lima kali penarikan maka dipastikan rugi Rp.200.000, dapat dihitung sendiri berapa kerugian dalam satu bulan ,satu tahun,atau lebih .
Jika pecandu buntut hanya membeli kurang dari 100 angka (kombinasi dua angka )maka yang di dapatkannya adalah kemungkinan . Jika berbicara kemungkinan maka dipastikan yang dibeli tersebut bisa saja muncul dan bisa sama sekali tidak muncul. Inilah yang dilarang oleh Allah yaitu ingin mendapat rizki ALLAH melalui proses mengundi nasib atau berandai-andai.



Mari kita lihat lagi peluang kejadian dari tiga angka. Seratus angka (kombinasi dua angka) tadi, jika di kombinasi menjadi tiga angka maka 100 angka dikalikan dengan 10 angka. Sehingga didapatkan 1000 angka kombinasi tiga angka. Peluang akan muncul satu angka dari 1000 angka adalah seper seribu(0.001).Kemungkinan keluar satu angka yang dibeli itu sanngat kecil yaitu hanya seper seribu. Kepastian baru didapatkan jika membeli 1000 angka , dan dipastikan ruginya berlipat – lipat. Begitu pula dengan empat angka ,jika dikombinasi menjadi 10.000 angka, dan jika membeli satu angka peluang untuk keluar semakin kecil yaitu sepersepuluh ribu. Yang pasti mendapat uang berlipat-lipat setiap penarikan itu siapa ya ???.
Para alim Ulama, Umara dan Pengusaha harus bersinergi untuk memberantas penyakit masyarakat ini. Tiga komponen ini duduk satu meja, membicarakan masalah togel ini sampai tuntas. Akan tidak mencapai tujuan yang diharapkan jika ketiga komponen ini bergerak secara parsial. Umara dengan kekuasaannya memberikan ketegasan hukum kepada pengusaha yang tidak punya dasar hukum usaha. Ulama membantu umara dengan istiqamah melakukan amal ma’ruf nahi munkar. Serta pengusaha sebaiknya melakukan kegiatan usaha yang legal serta tidak menyesatkan masyarakat. Semoga ummat manusia di muka bumi ini masih diberi petunjuk , rahmat dan kasih sayang oleh ALLAH SWT.
Ketika judi ini (SDSB) terhapus pada awal tahun 1990 M, merekapun tak kehabisan akal busuk sampai tumbuhlah istilah togel yang sedikit demi sedikit merambah dalam masyarakat Indonesia raya pada kebanyakan daerah. Apa bahaya dan hukum togel bagi dunia dan akhirat seseorang, sehingga perlu kiranya kita menyinggung sebagian dalil wahyu tentang haramnya perjudian.
Allah -Ta'ala- berfirman,



يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا [البقرة : 219]

"Mereka bertanya kepadamu tentang khamar (minuman keras) dan judi. Katakanlah, "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". (QS. Al-Baqoroh : 219). Al-Imam Muhammad bin Ali Asy-Syaukaniy Al-Yamaniy -rahimahullah- berkata,


أَخْبَرَ سُبْحَانَهُ: بِأَنَّ الْخَمْرَ وَالْمَيْسِرَ وَإِنْ كَانَ فِيهِمَا نَفْعٌ فَالْإِثْمُ الَّذِي يَلْحَقُ مُتَعَاطِيَهُمَا أَكْثَرُ مِنْ هَذَا النَّفْعِ، لِأَنَّهُ لَا خَيْرَ يُسَاوِي فَسَادَ الْعَقْلِ الْحَاصِلَ بِالْخَمْرِ، فَإِنَّهُ يَنْشَأُ عَنْهُ مِنَ الشُّرُورِ مَا لَا يَأْتِي عَلَيْهِ الْحَصْرُ وَكَذَلِكَ لَا خَيْرَ فِي الْمَيْسِرِ يُسَاوِي مَا فِيهَا مِنَ الْمُخَاطَرَةِ بِالْمَالِ وَالتَّعَرُّضِ لِلْفَقْرِ، وَاسْتِجْلَابِ الْعَدَاوَاتِ الْمُفْضِيَةِ إِلَى سَفْكِ الدِّمَاءِ وَهَتْكِ الْحُرَمِ." اهـ من فتح القدير للشوكاني - (1 / 254)
"Allah -Subhanahu wa ta'ala- mengabarkan bahwa khomar (minuman keras) dan judi –walaupun di dalamnya terdapat manfaat-, namun dosa yang akan menimpa pelakunya adalah lebih banyak dibandingkan manfaatnya. Karena, tak ada suatu kebaikan yang menandingi rusaknya akal yang terjadi akibat pengaruh khomer. Lantaran itu, akan timbul darinya keburukan yang tak terjangkau. Demikian pula, tak ada suatu kebaikan di dalam perjudian yang menandingi keburukan yang ada di dalamnya berupa PERTARUHAN HARTA, menghadapkan diri dalam RISIKO KEFAKIRAN, menimbulkan berbagai macam permusuhan yang akan mengantarkan kepada PERTUMPAHAN DARAH dan TERLANGGARNYA KEHORMATAN ". [Lihat Fathul Qodir (1/295) karya Asy-Syaukaniy]
Togel mengandung madhorot (bahaya dan kerugian) yang amat besar, baik bagi bandar dan pengedar kupon togel, maupun para pemain dan peserta togel. Madhorot bagi si Bandar dan pengedar, ia telah menghadapkan dirinya kepada larangan Allah, sebab ia telah memakan harta manusia dengan cara batil dan haram. Selain itu, ia penyebab keburukan bagi lawannya sehingga lawan pun menjadi bangkrut, atau minimal hartanya berkurang, menciptakan permusuhan dan kebencian antara dirinya dengan masyarakat yang menjadi lawan judinya. Si bandar juga telah menghabiskan waktu, tenaga dan pikirannya dalam perkara yang Allah haramkan demi membesarkan perutnya dengan uang yang haram!!!
Kelak mereka mendapatkan ADZAB (SIKSA) YANG BESAR LAGI PEDIH. Tunggulah Hari Pengadilan di padang Mahsyar, ketika Allah Raja dan Penguasa hakiki akan marah saat itu dengan semarah-marahnya; tak pernah marah dengan sekeras itu, kecuali hari itu. Adapun masyarakat awam yang menjadi lawan dan korban para bandar jahat lagi rakus tersebut, maka madhorot (bahaya dan kerugian) yang ia alami amat jelas bagi orang yang berakal.

Model judi yang disebut "Porkas", "Lotre", "SDSB" dan, togel, sebenarnya mengacu dan berkaitan dengan "Teori Probabilitas"(peluang), sebuah teori matematika. Teori ini sebenarnya lahir karena terinspirasi oleh masalah perjudian. Tokoh utamanya adalah Girolamo Cardano (1501 M - 1576 M), seorang ilmuwan, sekaligus pejudi sejati, berkebangsaan Italia. Walaupun judi berpengaruh buruk baginya dan keluarganya, namun ia terus mempelajari probabilitas (peluang dan kemungkinan) yang didapatkan oleh si pemain dalam undian nomor yang dikeluarkan oleh bandar judi. Akhirnya, Girolamo menyusun buku judi yang matematis dengan judul "Book on Dice Game"pada tahun 1565 M.



Buku inilah yang menjadi titik awal berkembangnya teori probabilitas (peluang). Togel dan saudara-saudaranya, jika mau dipelajari dan dikaji dari sisi teori probabilitas, maka togel adalah pasti merugikan pihak masyarakat, yang menjadi lawan para bandar jahat tersebut. Dalam teori probabilitas (peluang), terdapat nilai harapan (ekspektasi) untuk mengukur nilai harapan besar hadiah yang akan diterima dan nilai variansi untuk mengukur.



Di dalam kasus perjudian ala togel dan saudara-saudaranya, diasumsikan bahwa semua angka mempunyai peluang yang sama untuk keluar. Teori probabilitas menjelaskan bahwa semakin banyak jumlah angka yang dipasang, maka peluang hadiah dan kemenangan semakin kecil, walaupun hadiahnya meningkat. Namun besarnya hadiah tidak sebanding dengan kecilnya peluang dan kemungkinan untuk menang, artinya : sepanjang umur bermain togel, permainan ini tidak akan memberikan keuntungan secara financial, sehingga mengakibatkan kerugian, pailit dan kebangkrutan. Sebaliknya, justru bandarlah yang semakin membesar kantongnya dan semakin kaya dari hasil menipu manusia lewat pintu judi, memeras harta dengan cara lihai lagi licik.



Sementara kebanyakan pemain togel yang menjadi lawan bandar judi adalah orang-orang dungu yang tak pandai berhitung dan jauh dari agama!! Jadi, semakin banyak deretan angka yang dipasang dalam kupon togel, maka risiko kerugian dan kegagalan dalam meraih hadiah pun semakin besar, sebab tingkat keluarnya angka yang kita pasang memiliki banyak kemungkinan; mungkin ini, mungkin itu atau mungkin yang lainnya.



Bayangkan saja jika dua angka, maka kemungkinannya adalah amat banyak.Akhirnya, kita hanya menjadi manusia pengkhayal dan memiliki banyak angan-angan. Sementara nasib baik (yakni, meraih hadiah) amatlah jauh dari pelupuk mata!!! Seorang yang bermain judi dengan cara togel, telah menjerumuskan dirinya dalam bahaya, kerugian dan keburukan.

Rasulullah -Shollallahu 'alaihi wasallam- bersabda, لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ

"Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan orang lain". [HR. Ibnu Majah dalam Sunan-nya (2341). Di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (no. 250)]. Orang yang bermain togel telah membahayakan dan merugikan diri dan orang lain. Ini semakin memperkuat sisi keharaman togel!!!
Al-Imam Ibnu Daqiqil Ied -rahimahullah- berkata, "Ketahuilah, barang siapa yang membahayakan (merugikan) saudaranya, maka sungguh ia telah menzholiminya. Sedang kezholiman itu haram". [Lihat Ad-Durroh As-Salafiyyah Syarh Al-Arba'in An-Nawawiyyah (hal. 225)]
Allah -Azza wa Jalla- berfirman,



وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ [البقرة : 195]

"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik". (QS. Al-Baqoroh : 195). Sebagian ahli tafsir menjelaskan bahwa Allah memerintahkan kaum beriman agar berinfaq untuk jihad fi sabilillah, sebab infaq merupakan ruh bagi jihad. Jika tidak berinfaq untuk jihad, maka hal itu akan menyebabkan kebinasaan dan kekalahan bagi kaum muslimin. [Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman (hal. 90) karya Syaikh Ibnu Nashir As-Sa'diy, cet. Mu'assasah Ar-Risalah, 1420 H]. Jika meninggalkan infaq saja merupakan penyebab kebinasaan, maka tentunya menghabiskan harta dalam maksiat dan perjudian lebih layak bila ia menjadi penyebab kebinasaan, keburukan, kekalahan dan kerugian bagi pelakunya. Sebab, judi menyebabkan seorang hamba membelanjakan hartanya dalam maksiat, bukan ia belanjakan di jalan Allah.


Lebih binasa lagi bila si pemain togel melakukan kekafiran dan kemusyrikan, seperti mendatangi kuburan atau tempat-tempat keramat, demi meminta dan mengharap dari si mayit tentang angka tebakan yang akan naik dalam suatu putaran. Kebatilan lainnya, si pemain togel menggunakan shio (zodiak cina) dalam meramal angka yang bakal naik. Semua ini adalah rekaan-rekaan dan prasangka batil yang terlarang dalam agama!

Para peletak teori ramalan yang bernama SHIO, berasal dari kaum musyrikin, penyembah berhala. Mereka meletakkannya, hanyalah berdasarkan sangkaan-sangkaan batil belaka. Seorang muslim terlarang mengikuti sangkaan-sangkaan batil tersebut.
Allah -Azza wa Jalla- berfirman,



أَلَا إِنَّ لِلَّهِ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَمَا يَتَّبِعُ الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ شُرَكَاءَ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ [يونس : 66]

"Ingatlah, Sesungguhnya kepunyaan Allah semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi. dan orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah, tidaklah mengikuti (suatu keyakinan). Mereka tidak mengikuti kecuali prasangka belaka, dan mereka hanyalah menduga-duga." (QS. Yunus : 66)
Di kesempatan lain, sebagian pemain togel mendatangi dukun dan paranormal (peramal).
Padahal Rasulullah -Shollallahu 'alaihi wasallam- bersabda,



مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

"Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal (paranormal), lalu mempercayai apa yang dikatakannya, maka ia telah KAFIR kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad -Shollallahu 'alaihi wasallam-." [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (no. 9171). Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy -rahimahullah- dalam Ash-Shohihah (3387)]

Inilah sebagian sisi gelap dari permainan judi (termasuk togel). Agama telah melarang semua bentuk perjudian, karena ia adalah permainan yang membahayakan manusia dan merugikannya. Wallahu a'lam.

=====================

Ust. Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF, Alumnus Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya, Spesialisasi bidang Ekonomi, Bisnis dan Keuangan Islam. Gelar Profesi CPIF (Chartered Professional in Islamic Finance) dari CIIF (Chartered Institute of Islamic Finance) yang berpusat di Kuala Lumpur, Malaysia. Berguru dengan banyak ulama di Malaysia dan Indonesia. Diantara Ulama Dunia Pemegang Sanad al-Qur’an yang sudah memperoleh ilmu yaitu dari Asy-Syaikh Sayyid Harun ad-Dahhab (Ulama Qira’at dari Univ. Al Azhar, Mesir), Syeikh al-Mukri Abdurrahman Muknis al-Laitsi (Guru al_Qur’an dari Dar al-Azhar, Mesir), dan Syaikh DR Said Thalal al-Dahsyan (Direktur Dar al-Qur’an al-Karim wa Sunnah, Palestina). Sekarang ini mengurus Baitul Mal Mina, NGO IndoCares, MTEC dan Darul Quran Mina. E-mail: ustazsofyan@gmail.com

Popular posts from this blog

Zakat di Masa Rasulullah, Sahabat dan Tabi'in

ZAKAT DI MASA RASULULLAH, SAHABAT DAN TABI’IN Oleh: Saprida, MHI;  Editor: Ustaz Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF Islam merupakan agama yang diturunkan kepada umat manusia untuk mengatur berbagai persoalan dan urusan kehidupan dunia dan untuk mempersiapkan kehidupan akhirat. Agama Islam dikenal sebagai agama yang kaffah (menyeluruh) karena setiap detail urusan manusia itu telah dibahas dalam Al-Qur’an dan Hadits. Ketika seseorang sudah beragama Islam (Muslim), maka kewajiban baginya adalah melengkapi syarat menjadi muslim atau yang dikenal dengan Rukun Islam. Rukun Islam terbagi menjadi lima bagian yaitu membaca syahadat, melaksanakan sholat, menunaikan zakat, menjalankan puasa dan menunaikan haji bagi orang yang mampu. Zakat adalah salah satu ibadah pokok yang menjadi kewajiban bagi setiap individu (Mukallaf) yang memiliki harta untuk mengeluarkan harta tersebut sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dalam zakat itu sendiri. Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga setelah s

Akibat Menunda Membayar Zakat

Akibat Menunda Membayar Zakat Mal  Pertanyaan: - Jika ada orang yang tidak membayar zakat selama beberapa tahun, apa yang harus dilakukan? Jika sekarang dia ingin bertaubat, apakah zakatnya menjadi gugur? - Jika saya memiliki piutang di tempat orang lain, sudah ditagih beberapa kali tapi tidak bisa bayar, dan bulan ini saya ingin membayar zakat senilai 2jt. Bolehkah saya sampaikan ke orang yang utang itu bahwa utangmu sudah lunas, krn ditutupi dg zakat saya.. shg sy tdk perlu mengeluarkan uang 2 jt. Mohon pencerahannya Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du, Orang yang menunda pembayaran zakat, dia BERDOSA. Sehingga wajib bertaubat. Imam Ibnu Utsaimin ditanya tentang orang yang tidak bayar zakat selama 4 tahun. Jawaban Beliau, هذا الشخص آثم في تأخير الزكاة ؛ لأن الواجب على المرء أن يؤدي  الزكاة فور وجوبها ولا يؤخرها ؛ لأن الواجبات الأصل وجوب القيام بها فوراً ، وعلى هذا الشخص أن يتوب إلى الله عز وجل من هذه المعصية “Orang ini berdos

Importance of Sadaqa (Voluntary Charity) #1

Importance of Sadaqa (Voluntary Charity) #1 1.   The Parable of Spending in Allah’s Cause: Tafseer Ibn Kathir Sadaqa (Voluntary Charity in the Way of Allah) Tafseer Ibn Kathir – QS Al-Baqarah: 261 “The parable of those who spend their wealth in the way of Allah is that of a grain (of corn); it grows seven ears, and each ear has a hundred grains. Allah gives manifold increase to whom He wills. And Allah is All-Sufficient for His creatures’ needs, All-Knower .” This is a parable that Allah made of the multiplication of rewards for those who spend in His cause, seeking His pleasure. Allah multiplies the good deed ten to seven hundred times . Allah said,  The parable of those who spend their wealth in the way of Allah. Sa`id bin Jubayr commented, “Meaning spending in Allah’s obedience” . Makhul said that the Ayah means, “Spending on Jihad, on horse stalls, weapons and so forth” . The parable in the Ayah is more impressive on the heart than merely mentioning th