Berikut beberapa kunci
pembuka pintu rezeki yang bisa dipraktekan
dalam kehidupan. Dengan mempraktekannya, InsyaAllah bisa segera melaksanakan
atau mendapatkan pekerjaan yang halal dan berkah.
1. Istigfar dan Tobat
Istigfar dan tobat merupakan sebab terpenting diturunkannya rezeki oleh
Allah Ta’ala. Dijelaskan oleh Imam ar-Raghib al-Ashfahani, secara
istilah syara’, tobat adalah meninggalkan dosa karena keburukannya,
menyesali dosa yang telah dilakukan, berkeinginan kuat untuk tidak
mengulanginya dan dengan cara mengembalikan hak milik orang lain. Jika keempat
hal tersebut terpenuhi, berarti syarat tobatnya telah sempurna. Adapun
tanda-tanda tobat seseorang diterima, antara lain: Menjadi lapang dada,
tenang hati dan qanaah; mudah melaksanakan ketaatan dan kebaikan,
dan cinta kebenaran dan benci terhadap keburukan. Dijelaskan oleh Imam
ar-Raghib al-Ashfahani, istigfar adalah meminta ampunan dengan ucapan dan
perbuatan. “Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada
Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun’.” (QS. Nuh: 10). Ini bukan berarti bahwa
kita hanya diperintahkan meminta ampun dengan lisan semata, akan tetapi dengan
lisan dan perbuatan. Karena memohon ampun hanya dengan lisan tanpa disertai
perbuatan adalah pekerjaannya para pendusta.
Ayat
yang menyatakan bahwa keduanya adalah kunci rezeki, yaitu firman Allah,“Maka
aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia
adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan
lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu
kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai’.” (QS. Nuh: ayat 10-12). Imam Ibnu
Katsir berkata dalam tafsirnya, “Maknanya, jika
kalian bertobat kepada Allah, meminta ampun kepada-Nya dan senantiasa
menaati-Nya, niscaya Dia akan membanyakkan rezeki kalian.”
Dalil lainnya adalah sebuah hadits dari Abdullah bin Abbas, beliau
berkata, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa
memperbanyak istigfar, niscaya Allah
menjadikan untuk setiap kesedihannya, kelapangan dan untuk setiap kesempitannya,
jalan keluar dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari
arah yang tidak disangka-sangka.” (Al-Musnad, no. 2234, 4/55-56)
Seseorang akan
terhalang rezeki karena dosa yang diperbuatnya. Diriwayatkan dari Tsauban,
bahwasanya Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya seseorang itu benar-benar akan
terhalang dari rezekinya karena dosa yang ia kerjakan.” (Al-Mustadrak, I/493). Jangan-jangan yang membuat kita
belum mendapatkan pekerjaan sampai saat ini adalah karena banyaknya dosa-dosa kia.
Jika demikian, maka bersegeralah untuk beristigfar dan bertobat kepada Allah.
2. Doa
Pembuka Rezeki. Pintu rezeki yang kedua adalah doa. Doa adalah
senjata mukmin.. Barangsiapa berdoa kepada Allah, pasti akan Allah kabulkan, dengan
syarat seluruh penyebab terkabulnya doa sudah terpenuhi. Dan hal tersebut merupakan janji Allah sebagaimana
firman-Nya, “Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu.” (QS.
Ghafir: 60). Ketika ada kesulitan dalam mencari pekerjaan, maka kita harus
memaksimalkan janji Allah tersebut. Berdo’alah kepada Allah, karena
Allah pasti akan mengabulkan do’a dan menghilangkan kesulitan sebagaimana
firman-Nya, “Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam
kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan.” (QS. An-Naml: 62). Dan Allah malu
jika seorang hamba berdoa kepada-Nya, namun Dia tidak mengabulkannya.
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya
Allah Ta’ala Mahamalu dan Mahadermawan. Dia malu apabila seseorang mengangkat
tangan (berdoa) kepada-Nya, lalu Ia mengembalikan kedua tangannya dalam keadaan
kosong dan hampa.” (Hadits shahih, lihat Shahiihul Jaami’ no. 1757). Jadi, berdoalah kepada
Allah dengan memperhatikan adab-adab, syarat-syarat terkabulkannya doa,
waktu-waktu yang terbaik dalam berdoa dan menjauhi seluruh penghalang
terkabulnya doa sehingga doa Anda akan maksimal hasilnya.
Apabila sudah
berdo’a dengan memenuhi syarat-syaratnya dan menjauhi penghalang-penghalangnya,
namun belum juga dikabulkan, maka jangan khawatir, karena Allah pasti
mengabulkan doa. Mungkin saja kita belum mengetahui bahwa Allah mengabulkan doa dengan tiga bentuk pengabulan sebagaimana disebutkan dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Said,
“Tidaklah seorang
muslim memanjatkan doa pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan
silaturahim, melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya,
[2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan
menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat
lantas mengatakan, “Kalau begitu kami
akan memperbanyak berdoa.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata,“Allah
nanti yang memperbanyak mengabulkan doa-doa kalian.” (Hasan, HR. Ahmad 3/18)
Doa apa yang harus Dipanjatkan?, Antara lain:
1 Doa minta rezeki
yang baik
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا
وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
“Allahumma innii
as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa” “Ya Allah,
sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan
amal yang diterima.” (Shahih, HR. Ahmad, IV/322)
#2 Doa minta dimudahkan dalam segala urusan. Dari Anas bin Malik, beliau
berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ
تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
“Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna
idza syi’ta sahlaa” (“Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan
engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan
menjadi mudah.”) (Shahih, HR. Ibnu Hibban, 3/225).
#3 Doa-doa mutlak. Maksud dari doa yang mutlak adalah doa-doa yang tidak
diajarkan lafaznya oleh Allah maupun Rasulullah baik dalam al-Quran maupun
as-Sunnah. Contohnya, “Ya Allah,
mudahkanlah hamba dalam mendapatkan pekerjaan yang baik untuk dunia dan akhirat
hamba.” dan lain sebagainya. Adapun dalilnya adalah sabda
Rasulullah, “Hendaklah seseorang
diantara kalian memilih doa yang ia kagumi, lalu ia berdoa kepada Allah ‘Azza
wa Jalla.” (HR. Bukhari dan an-Nasai. Lafaz tersebut adalah milik an-Nasai)
#4 Doa dari
malaikat. “Sesungguhnya doa seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya
tidak mengetahuinya adalah doa yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang
akan mendoakan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan doanya. Tatkala
dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Amin.
Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.”
(Shahih. HR. Muslim). Caranya sangat mudah, yaitu dengan Anda mendoakan
orang yang belum mendapat pekerjaan agar segera mendapatkan pekerjaan. Dengan
begitu, Anda akan didoakan pula oleh malaikat dengan doa tersebut.
3. Takwa. Pintu rezeki yang ketiga adalah takwa. Sebuah amalan
yang bisa menghilangkan kesulitan Anda, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Dijelaskan oleh Imam ar-Raghib al-Ashfahani, “Takwa adalah menjaga jiwa dari
perbuatan yang membuatnya berdosa dan itu dengan meninggalkan apa yang dilarang
dan menjadi sempurna dengan meninggalkan sebagian yang dihalalkan.” Sedangkan Imam Nawawi mendefinisikan
dengan lebih sederhana, “Menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.”
Jadi, orang yang membangkang
perintah Allah dan melakukan apa yang dilarang-Nya, maka ia bukanlah termasuk
orang-orang yang bertakwa.
Firman
Allah, “Barangsiapa bertaka kepada Allah Dia akan mengadakan baginya
jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya
(keperluanya). Sesungguhnya Allah akan melaksanakan urusan yang dikehendakiNya.
Sesungguhnya Allah yelah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu". (QS
Ath-Tholaq 2-3)
Orang yang bertakwa akan dibalas dengan 2 hal yaitu:
#1 Allah akan mengadakan baginya jalan keluar. Artinya allah akan
menyelamatkan dari kesulitan dunia maupun akhirat sebagaimana dikatakan oleh
Ibnu Abbas. Jika ingin dimasukkan dan dilancarkan dalam urusan mendapatkan
pekerjaan, maka bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa.
#2. Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka atau3
dari arah yang tidak pernah ia harapkan dan angan-angankan. Dengan takwa Allah
akan memberikan kesesuaian pekerjaan dari jalan yang tidak pernah terlintas di benak
kita sedikitpun.
#3. Tawakkal. Syaikh Utsaimin menjelaskan bahwa Tawakkal adalah
menyandarkan permasalahan kepada Allah dalam mengusahakan apa2 yang dicari dan
menolak apa-apa yang tidak disenangi, disertai dengan kepercayaan penuh kepada
Allah Taala dan menempuh sebab. (Sebab adalah upaya dan aktifitas yang
dilakukan untuk meraih tujuan) yang diizinkan syari’at. Jadi Tawakkal dibangun
diatas dua fondasi yaitu berandarnya hati kepada Allah dan menjalankan sebab
yang dihalalkan, Olehkarena itu hanya menyandarkan hati tanpa adanya usaha
adalah sebuah kesalahan terhadap menjemput rezeki. Syaikh Abu Hamid berkata “Mungkin
ada yang mengira bahwa makna tawakkal adalah meninggalkan pekerjaan secara
fisik, meninggalkan perencanaan dengan akal serta menjatuhkan diri di atas
tanah seperti sobekan kain yang dilemparkan aau seperti daging di atas tempat
memotong daging, ini merupakan sangkaan orang-orang bodoh. Semua itu haram
menurut hukum syariat. Firman Allah: “Dan barang siapa yang bertawakkal kepada
Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya- Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang dikehendakiny Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan
yang dikehendakinya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi
tiap-tiap sesuatu (QS At-Thalaq 3). Saikh Rabi bin Khusaim berkata: “Maksudnya
adalah mencukupkan dari setiap yang membuat manusia sempit. Sebuah Hadis yang
diriwayatkan dari Umar bin Khattab bahwasanya Rasulullah bersabda “Sungguh
seandainya kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakkal, niscaya
kalian akan diberi rezeki sebagaimana Dia menganugerahkan rezeki kepada burung
yang pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar, lalu pulang pada sore hari dalam
keadaan kenyang (al-Musnad, No.205, 1/243 No. 370).
Wallau 'alam
******************************
Wallau 'alam
******************************
Editor: Ustaz Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF. Email: ustazsofyan@gmail.com