Skip to main content

Penyesalan Hidup yang Tiada Arti bagi yang Kikir di Dunia



PENYESALAN HIDUP TIADA ARTI BAGI YANG KIKIR DI DUNIA

Oleh: Uti Konsen; Munadi ; Ustaz Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF (Editor )                                                      
Allah Subhanahu wata’ala berfirman: “Sesungguhnya orang – orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.“ ( QS Maryam: 96 )Al-Zubair ibn Al Awwam berkata “Barang siapa diantara kalian mampu melakukan amal saleh dengan tersembunyi, lakukanlah.”. Diantara amal tersembunyi yang sangat dianjurkan ialah salat Tahajjud & Witir (salat malam) dan bersedekah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda: “ Orang yang melaksanakan dua rakaat salat dalam kesendirian ketika tidak ada seorang pun yang melihatnya selain Allah dan para malaikat-Nya, maka ia akan dibebaskan dari api neraka.” Dalam hadis lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda: “Jika seorang hamba menyendiri dengan Tuhannya pada pertengahan malam, dan kemudian bermunajat, maka Allah pasti akan menetapkan cahaya di dalam hatinya. Kemudian Allah berkata kepada malaikat-Nya, ‘ Wahai malaikat-Ku, lihatlah hamba-Ku, ia tengah menyendiri dengan-Ku, sementara orang yang malas tengah lupa dan orang – orang yang lalai tengah tidur.’ Saksikanlah sesungguhnya Aku telah mengampuninya. “ (Bihar al Anwar juz 38 hal 99).
Tsaur bin Yazid bertutur “ Saya membaca pada kitab dahulu, bahwa Nabi Isa Alaihissalam memberi nasehat kepada manusia, "Perbanyaklah berbicara pada Allah dan kurangilah berbicara pada manusia.” Orang bertanya: “ Wahai Rasulullah, bagaimana kami berbicara pada Allah?“. Nabi Isa menjawabL “ Bersunyi dirilah dalam munajat pada Allah dan bersunyi dirilah dalam berdoa pada Allah.”. Imam Nawawi memberi nasehat “Salat nafilah di rumah, untuk menjauhkan riya. Disamping itu agar rumah memperoleh keberkahan. Rahmat turun melalui malaikat. Setan menjauh “ (Syarah sahih Muslim).
Muslim Al-Abid berkata “Orang yang taat kepada Allah tidak menemukan kelezatan yang lebih manis daripada berkhalwat dan dialog kepada Allah pada tengah malam sunyi,dimana  tidak ada orang mengetahui “. Ka’ab al Ahbar berkata “Barangsiapa yang melakukan ibadah di malam hari dan tidak ada seorang pun yang mengetahuinya, maka ia lepas dari dosa-dosa sebagaimana ia keluar dari kegelapan malam.”. Ibnu Arabi mengutip hadis Qudsi “Ketika turun ke langit bumi pada 1/3 malam terakhir, Allah Subhanahu wata’ala berfirman, ‘ Sungguh berdusta orang yang mengatakan mencintai-Ku, sementara ia tidur lelap dan lalai kepada-Ku. Bukankah setiap kekasih ingin berkhalwat dengan kekasihnya?. Akulah yang mendatangi kekasih-Ku di kelopak mata mereka. Mereka berbicara dengan-Ku dalam musahadah dan bercakap – cakap dengan-Ku dengan khusyuk. Di hari kemudian, Aku tetapkan mata mereka pada surga – surga-Ku.”.
Menurut penelitian pakar ilmu jiwa, salat tahajjud yang dilakukan di penghujung malam yang sunyi serta ikhlas dan kontinyu bisa membebaskan seseorang dari berbagai penyakit. ( Lihat Buku "Dicintai Allah dengan Tahajjud oleh Idrus Hasan ). Muslim bin Yasar berkata: “Tak ada kenikmatan yang melebihi kenikmatan sendiri menghadap Allah dalam sepi ( berkhalwat ) di malam hari.”
Amalan lain yang bagus dilakukan secara tersembunyi ialah  BERSEDEKAH. Suatu malam ‘Ali bin Al-Husain Radhiayyalahu ‘Anhu membawa ransel berisikan roti, lalu disedekahkannya. Ia berkata “Sesungguhnya sedekah yang dilakukan dengan sembunyi-sembunyi meredam murka Tuhan.” Ketika wafat, orang – orang mendapati bekas hitam di punggungnya. Mereka berkata “ Ini punggung seorang kuli angkut. Padahal kami sama sekali tidak tahu ia pernah bekerja sebagai kuli angkut.” Sepeninggal Ali, sekitar seratus rumah yang dihuni para janda dan anak yatim di Madinah tidak mendapatkan bantuan makanan. Biasanya makanan tiba-tiba ada di rumah mereka pada malam hari. Mereka sendiri tidak tahu siapa yang meletakkan makanan itu. Setelah Ali wafat dan bantuan makanan terputus, mereka baru tahu kalau dialah sebenarnya yang datang ke rumah mereka memberi bantuan.

 “Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, ia berkata, ‘ Ya Tuhan, kembalikan saya ( kedunia ) agar saya bebuat amal saleh terhadap yang telah saya tinggalkan “ ( Al Mukminun (23 ) : 99-100 ). Terkait ini Abu Hurairah ra menuturkan “ Jika ia diletakkan di kuburnya, lalu diperlihatkan tempatnya di neraka, maka ia akan berkata :” Wahai Tuhan, kembalikan saya ke dunia, niscaya saya akan bertobat dan beramal saleh.” Lalu dikatakan kepadanya, “ Engkau pernah mendapatkan kesempatan “. Kemudian kuburnya dipersempit untuknya.
Allah swt tidak akan memberkahi harta yang selalu disimpan oleh pemiliknya dan tidak mau diinfakkan fi sabilillah atay kepada orang yang wajib dia berikan infak. Karena ini adalah perbuatan orang yang kikir dan kekikiran adalah sifat yang tercela dan dibenci. Yang tidak disukai Allah dan Rasul-Nya juga tidak disenangi oleh manusia. Perbuatan kikir ini adalah ajakan setan sebagaimana firman-Nya dalam Al Baqarah 268 “ Setan menjanjikan ( menakut nakuti ) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji ( kikir ), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu. Dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui “.
HARTA ORANG YANG KIKIR TIDAK MEMILIKI KEBERKAHAN , tidak memiliki kebaikan, dan tidak akan berkembang. Rasulullah saw bersabda “Hindarilah perbuatan zalim karena orang yang melakukan perbuatan zalim akan disiksa pada hari kiamat. Hindarilah sifat kikir, karena telah membinasakan orang yang datang sebelum kamu “ ( HR.Muslim ). Rasulullah saw bersabda “Suatu kaum yang tidak mau mengeluarkan zakat akan ditimpakan bencana oleh Allah selama bertahun-tahun“ (HR.Thabrani).Dalam hadis lain beliau saw bersabda “ Orang yang menolak mengeluarkan zakat akan berada di neraka pada hari kiamat“ ( HR.Thabrani ). Abu Dzar Al Ghfirai ra meriwayatkan, "pada suatu hari Nabi saw duduk dibawah Ka’bah sambil berkata “ Demi Tuhannya Ka’bah mereka adalah orang –orang yang merugi“.Maka aku bertanya “Wahai Rasulullah, siapakah mereka ? “. Rasul saw menjawab “ Mereka adalah orang yang memiliki harta yang sangat banyak, tetapi ketika datang orang dari arah depannya, dan arah sebelah kanannya, dan dari arah sebelah kirinya, hanya sedikit yang mau mengeluarkan sedekah “ ( HR.Bukhari – Muslim). Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Turmuzi Rasulullah memberi peringatan kepada orang yang kikir “ . . . Orang yang kikir jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat dengan neraka. Orang bodoh yang bersifat pemurah lebih disukai Allah daripada ahli ibadah yang kikir “ ( HR.Turmuzi).Dan  Allah swt mengancam kepada orang yang kikir “Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup ( tidak perlu pertolongan Allah ), serta mendustakan ( pahala ) yang terbaik, maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju (kesengsaraan ) . Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa “ ( Al Lail ( 92 ) : 8-11 ) 
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata “Seseorang datang kepada Rasulullah saw dan bertanya, ‘ Sedekah apakah yang paling utama ? ‘. Beliau saw menjawab “ Engkau bersedekah saat engkau masih sehat dan kikir, engkau takut miskin dan sangat berharap bisa kaya “ ( HR.Bukhari ). 
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Belanjakanlah hartamu, niscaya Kami beri belanja kepadamu (Mutaffak ‘alaih ). Sedekah itu tidak akan mengurangi harta ( HR.Muslim ). Hadis qudsi. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman Wahai anak Adam, berinfaklah, niscaya Aku akan berinfak pula kepadamu.  (HR.Muslim ). Harta tidak berkurang karena sedekah, atau sedekah tidak akan mengurangi harta. Dan Allah tidak menambah ampunan kepada seorang hamba melainkan itu merupakan kemuliaan. Dan tidaklah seorang hamba merendahkan diri melainkan Dia meninggikannya.(HR.Muslim – Turmuzi ).
"Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa menolong seorang hamba selama si hamba itu menolong saudaranya“ ( HR.Muslim – Abu Daud – Turmuzi – Ibnu Majah dan Ahmad ). Diantara contoh nyata.. Seorang security PLN di Jakarta ketika pulang malam membelikan 5 bungkus kopi  _ kepada temannya yang sedang duduk di gardu jaga. Ternyata diantara bungkusan kopi itu di dalamnya ada kupon tertulis “Anda beruntung mendapat sepeda motor Yamaha Mio“. Salah seorang diantaranya melapor ke Satpam itu. Akhirnya sepeda motor itu dijual, dan uangnya dibagi rata berenam.
Dalam Hadis lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Tiadalah seseorang yang membuka pintu pemberian dengan sedekah atau menyambung tali silat urrahim,melainkan Allah akan menambah hartanya.” ( HR.Baihaqi ). Sejarah telah mencatat, antara lain misalnya  Abdurrahman bin Auf  radhiallahu ‘anhu sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam yang kekayaannya melebihi seluruh kekayaan para sahabat. Ia pernah dalam satu kali duduk berinfak sebesar 40.000 dinar ( Rp 64 milyar ). Ustman bin Affan radhiallahu ‘anhu, sahabat Nabi saw yang kaya raya itu pernah memberi bantuan untuk keperluan perang melawan musyrikin, senilai 950 ekor unta dan 50 ekor kuda, serta uang 1.000 dinar. 
Karena itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam menghasung pengikutnya untuk gemar bersedekah. Beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam menjelaskan bahwa sedekah akan menjadi penghapus amal amal keburukan dan penghalang dari siksa neraka. Semakin banyak sedekah yang diberikan, semakin besar pula pelindung yang akan menutupi anggota tubuh dari pedihnya siksa neraka. Karena itu Rasulullah  Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda “ Selamatkanlah diri kalian dari siksa neraka walau hanya dengan sedekah sebanyak setengah biji kurma “ ( HR.Bukhari dari Adi bin Hatim ). Dalam qaidah Islam ada yang merumuskan “ Siapa yang banyak memberi, ia akan banyak menerima. Itulah hukum ajaib manajemen sedekah “. Antara lain simak dalam Al Lail ayat 4.

Rasul shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda Seseorang ketika meninggal akan diiringi oleh tiga hal : keluarganya, hartanya, dan amalnya. Dua yang pertama akan kembali pulang, dan satu yang terakhir yang akan terus menemaninya.  Keluarganya dan hartanya pulang, dan amalnyalah yang tetap menemaninya. “
Kemudian dalam hadis lain Beliau Shallallahu ‘alaihi wassallam mengingatkan “ Semua manusia dibangkitkan sesuai dengan amal yang ia kerjakan saat ia meninggal “.Dalam hadis dikatakan, kelak ketika dibangkitkan maka kita akan dipanggil dengan amalan yang istiqamah kita lakukan semasa di dunia.Bagi ahli tahajjud dipanggil “ Al Mutahhajjid “.  Orang yang gemar bersedekah, dipanggil dengan “ Ahlul Sidqah “. Yang istiqamah membaca Al Quran, di panggil dengan “ Ahlu Quran “. Ahli salat dhuha dipanggil dengan “ Ahlul Dhuha “.Yang senang berpuasa sunnah dipanggil dengan “ Ahlil siyam “ demikian  seterusnya.
Terkait istiqamah, Syaikhul islam Ibnu Taymiyyah menulis “ Seharusnya kita akan lebih takjub dan heran bila kita mendapati seseorang yang mampu memegang istiqamah dan memiliki keistimewaan salat tahajjud secara kontinyu. Kita tidak usaha heran bila orang tersebut akan memiliki karamah – karamah yang luar biasa.”
Terhadap seseorang yang mampu istiqamah dalam beramal saleh, maka  Allah Subhanahu wata’ala  memberikan karunia ,antara lain seperti disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam “ Tidaklah seseorang yang memiliki kebiasaan salat di waktu malam, lalu dikalahkan oleh tidur atau sakit, kecuali dicatat baginya pahala salat. Dan tidurnya menjadi sedekah dari Allah baginya “ ( Dari Aisyah Radhiayyalahu ‘Anha). “ Jika seorang hamba sakit atau bepergian, maka dicatat baginya pahala perbuatan yang biasa dia lakukan ketika mukim dan sehat.” ( Dari Aisyah Radhiayyalahu ‘Anha).
Ibnul Al Jauziyah berkata “ Ketaatan merupakan benteng terbesar, benteng Allah teragung. Siapapun yang memasukinya akan aman dari hukuman dunia dan akhirat. Barangsiapa takut kepada Allah maka ketakutan itu akan berubah menjadi rasa aman. Ringkasnya ketaatan membawa kedekatan kepada Allah. Semakin dekat seseorang dengan Allah, semakin kuatlah rasa gembira dan sukacitanya.” Salah satu bentuk nikmat Allah kepada seorang hamba yang berbuat taat adalah namanya dimuliakan di dua alam dan kedudukannya ditinggikan. Allah mengkhususkan bagi para Nabi dan Rasul-Nya kedudukan yang tidak diberikan kepada orang lain. Antara lain simak Shad 56-46. Allah Subhanahu wata’ala mengistimewakan mereka dengan suatu kekhususan, yaitu dikenang dan menjadi buah tutur yang baik di dunia. Dalam surah Asy-Syu’ara 84, Nabi Ibrahim Alaihissalam berdoa “Jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang ( yang datang ) kemudian “.
Subhanallah. Jangankan ketika saat sakratil maut, di dalam kubur dan di hari penghisaban, sedangkan ketika seseorang tengah  dirawat  di ruang ICU di Rumah Sakit, harta atau  keluarga yang sangat dicintainya dan mencintainya, sama sekali tidak bisa menolong. Karena itu Abu Dzar Al Ghifar  salah seorang sahabat utama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam berpesan “Wahai manusia aku menasehati kalian karena aku sangat peduli kepada kalian. Rajinlah mengerjakan salat di kegelapan malam demi kesepian di alam kubur. Rajinlah berpuasa di dunia dmi untuk menghadapi panasnya padang mahsyar. Rajinlah bersedekah demi untuk menghadapi kesulitan di hari kiamat. Wahai manusia aku menasehati kalian karena aku sangat peduli kepada kalian“ ( HR.Ahmad Az-Zuhd ). Pada kesempatan lain diantara khutbah beliau “Salatlah 2 rekaat di kegelapan malam demi keselamatan dari kesendirian di alam kubur “Salah satu nasehat dalam Taurat “ Barangsiapa ingin di kuburnya nanti mendapat kenyamanan, maka hendaklah ia mau bangun tengah malam untuk melakukan salat sunnah meskipun hanya satu rekaat “.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda “Orang yang melaksanakan 2 rekaat salat dalam kesendirian ketika tidak ada seorang pun yang melihatnya selain Allah dan para malaikat-Nya, maka ia akan dibebaskan dari api neraka.” Agar seseorang mendapat pertolongan di hari kiamat yang sangat menakutkan itu, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam mengajak umatnya agar istiqamah dan banyak membaca Al Quran. Beliau Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda “ Pada hari kiamat, Quran akan memberikan syafaat bagi orang – orang yang membacanya. Sebab, mereka rela meninggalkan nyenyaknya tidur di malam hari dan menggantinya dengan membaca Al Quran “.
Dr. Zen Muhammad Al-Hadi MA dalam bukunya ‘Agar Hati Selalu Tenang ‘ antara lain menulis “ Bila anda yakin ada kematian, ada kehidupan abadi, ada surga, kenapa anda zalimi diri sendiri dengan jalan menjauhi jalan ke surga. Kenapa anda hanya meminta kekayaan kepada Allah?. Abi Tsa’labah hanya meminta kekayaan ( terkabul ). Tapi justru kekayaannya itu membuat ia jauh dari Allah. Ingat, musibah terbesar bila kita berjarak atau jauh dari Allah. Sebaliknya kenapa anda tidak meminta agar dicintai, disayangi, di rahmati oleh Allah ?. Bukankah bila kita dirahmati, disayangi Allah dimana saja kita berada sejak di dunia sampai di akhirat pasti menguntungkan kita.

=================

·   Ust. Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF, Alumnus Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya, Spesialisasi bidang Ekonomi, Bisnis dan Keuangan Islam. Gelar Profesi CPIF (Chartered Professional in Islamic Finance) dari CIIF (Chartered Institute of Islamic Finance) yang berpusat di Kuala Lumpur, Malaysia. Berguru dengan banyak ulama di Malaysia dan Indonesia. Dan diantara Ulama dunia pemegang Sanad al-Qur’an yang sudah berguru yaitu dengan Asy-Syaikh Sayyid Harun ad-Dahhab (Ulama Qira’at dari Univ. Al Azhar, Mesir), Syeikh al-Mukri Abdurrahman Muknis al-Laitsi (Guru al-Qur’an dari Dar al-Azhar, Mesir), dan Syaikh DR Said Thalal al-Dahsyan (Direktur Dar al-Qur’an al-Karim wa Sunnah, Palestina). Sekarang ini mengurus Baitul Mal Mina, NGO IndoCares, MTEC dan Darul Qur’an Mina. E-mail: ustazsofyan@gmail.com
       

Popular posts from this blog

Zakat di Masa Rasulullah, Sahabat dan Tabi'in

ZAKAT DI MASA RASULULLAH, SAHABAT DAN TABI’IN Oleh: Saprida, MHI;  Editor: Ustaz Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF Islam merupakan agama yang diturunkan kepada umat manusia untuk mengatur berbagai persoalan dan urusan kehidupan dunia dan untuk mempersiapkan kehidupan akhirat. Agama Islam dikenal sebagai agama yang kaffah (menyeluruh) karena setiap detail urusan manusia itu telah dibahas dalam Al-Qur’an dan Hadits. Ketika seseorang sudah beragama Islam (Muslim), maka kewajiban baginya adalah melengkapi syarat menjadi muslim atau yang dikenal dengan Rukun Islam. Rukun Islam terbagi menjadi lima bagian yaitu membaca syahadat, melaksanakan sholat, menunaikan zakat, menjalankan puasa dan menunaikan haji bagi orang yang mampu. Zakat adalah salah satu ibadah pokok yang menjadi kewajiban bagi setiap individu (Mukallaf) yang memiliki harta untuk mengeluarkan harta tersebut sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dalam zakat itu sendiri. Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga setelah s

Akibat Menunda Membayar Zakat

Akibat Menunda Membayar Zakat Mal  Pertanyaan: - Jika ada orang yang tidak membayar zakat selama beberapa tahun, apa yang harus dilakukan? Jika sekarang dia ingin bertaubat, apakah zakatnya menjadi gugur? - Jika saya memiliki piutang di tempat orang lain, sudah ditagih beberapa kali tapi tidak bisa bayar, dan bulan ini saya ingin membayar zakat senilai 2jt. Bolehkah saya sampaikan ke orang yang utang itu bahwa utangmu sudah lunas, krn ditutupi dg zakat saya.. shg sy tdk perlu mengeluarkan uang 2 jt. Mohon pencerahannya Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du, Orang yang menunda pembayaran zakat, dia BERDOSA. Sehingga wajib bertaubat. Imam Ibnu Utsaimin ditanya tentang orang yang tidak bayar zakat selama 4 tahun. Jawaban Beliau, هذا الشخص آثم في تأخير الزكاة ؛ لأن الواجب على المرء أن يؤدي  الزكاة فور وجوبها ولا يؤخرها ؛ لأن الواجبات الأصل وجوب القيام بها فوراً ، وعلى هذا الشخص أن يتوب إلى الله عز وجل من هذه المعصية “Orang ini berdos

Importance of Sadaqa (Voluntary Charity) #1

Importance of Sadaqa (Voluntary Charity) #1 1.   The Parable of Spending in Allah’s Cause: Tafseer Ibn Kathir Sadaqa (Voluntary Charity in the Way of Allah) Tafseer Ibn Kathir – QS Al-Baqarah: 261 “The parable of those who spend their wealth in the way of Allah is that of a grain (of corn); it grows seven ears, and each ear has a hundred grains. Allah gives manifold increase to whom He wills. And Allah is All-Sufficient for His creatures’ needs, All-Knower .” This is a parable that Allah made of the multiplication of rewards for those who spend in His cause, seeking His pleasure. Allah multiplies the good deed ten to seven hundred times . Allah said,  The parable of those who spend their wealth in the way of Allah. Sa`id bin Jubayr commented, “Meaning spending in Allah’s obedience” . Makhul said that the Ayah means, “Spending on Jihad, on horse stalls, weapons and so forth” . The parable in the Ayah is more impressive on the heart than merely mentioning th