Tips Agar Harta Bisa Dibawa Mati
“Kenapa harus iri?! Harta
kan tidak dibawa mati!”.
Sering sekali kita dengar
ungkapan ini dalam kehidupan sehari-hari. mungkin karena iri dengan
penghasilah orang lain yang lebih banyak, mobil yang lebih bagus, rumah
yang lebih mewah dan yang lainya. Tapi ada sebuah pertanyaan yang menggelitik.
Benarkah harta itu gak dibawa mati? Mubadzir dong seharian kerja berangkat pagi
pulang malam, penghasilan gak karuan, mikir hutang sampek mata kunang-kunang,
kena marah atasan pun sudah jadi kewajiban harian..!!
Sekarang kita tau ternyata
Harta itu bisa dibawa sampai mati. Bukan dengan cara
memasukkan uang milyaran, mobil mewah, emas batangan dan berbagai macam harta
benda ke kuburan, tapi dengan menyimpan harta kita dalam bentuk:
1. Sedekah
Tips Pertama agar Harta
Dibawa Mati adalah SEDEKAH. Keuntungan bagi orang yang bersedekah sangat luar
biasa. Allah menjajikan hal yang sangat spesial bagi Anda yang mau
menjalankan ini. Tak tanggung-tanggung, minimal 10 kali lipat – 700 kali lipat.
Allah
Berfirman: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah
melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki . Dan Allah maha luas
(kurnia-Nya) lagi maha mengetahui” . (Al Baqarah (2) : 261). Ini baru satu sisi dan
masih banyak lagi janji Allah yang lain yang disediakan bagi orang yang
bersedekah.
2. Qurban
Tips Kedua agar Harta
bisa menjadi penolong ketika mati adalah QURBAN. Berkaitan dengan hukum
menyembelih hewan qurban, Yusuf al-Qaradhawi mengatakan bahwa Imam Malik, Imam
Syafi’i dan Imam Ahmad menyebutkan hukum menyembelih hewan qurban adalah
sunnah. Sedangkan menurut imam Abu Hanifah menyembelih hewan qurban adalah
hukumnya wajib bagi orang yang diberikan kemurahan rizki dan kelapangan.
Menyembelih hewan qurban juga merupakan tanda syukur atas nikmat yang telah
diberikan oleh Allah SWT. Dengan demikian bisa dilihat bahwa penyembelihan
hewan qurban pada dasarnya merupakan tanda syukur atas rizki yang telah
diberikan kepada kita. Penyembelihan hewan qurban juga sebagai wujud rasa
tunduk dan kepatuhan kepada Allah SWT yang telah banyak memberikan rizki kepada
kita semua.
Nah, itu berarti ibadah qurban
bermata dua. Dalam arti, bila dikerjakan maka Allah SWT akan menambah nikmatnya
kepada kita. Sebaliknya bila kita tidak melaksanakan penyembelihan qurban maka
Alalh SWT telah memberikan janjinya tentang azabnya yang pedih.
Menyembelih hewan qurban
merupakan ibadah yang menyandarkan pada kemampaun harta, oleh karenanya ibadah
inipun sebenarnya dapat dikelola dengan baik. Katakan saja harga seekor kambing
adalah sebesar RP 800.000,- maka sebenarnya bisa saja kita menyisihkan sebagian
penghasilan kita sebulannya sebesar Rp 800.000,- / 12 = Rp 67.000,- per bulan.
Bayangkan dengan menyisihkan penghasilan kita sebesar Rp 67.000,- per bulan
sedangkan janji Allah SWT akan menambah nikmatnya kepada kita adalah sesuatu
yang pasti. Mengapa kita masih tidak memprioritaskan ibadah ini?
3. Memelihara Anak Yatim
Tips ketiga Memelihara
Anak Yatim. Salah satu golongan yang mendapat janji Surga dari Rosulullah adala
orang yang mengasuh anak yatim memperhatikan pendidika mereka.
Rosulullah Bersabda:
“Barangsiapa
mengambil anak yatim dari kalangan Muslimin, dan memberinya makan dan minum,
Allah akan memasukkannya ke surga, kecuali bila ia berbuat dosa besar yang
tidak terampuni. ( HR. Turmudzi)
Bahkan
bukan hanya orangnya yang mendapat janji surga, rumah seorang muslim yang
didalamnya terdapat anak yatim maka Rosulullah dilebeli SEBAIK-BAIK RUMAH
Rasulullah Bersabda:
“Sebaik-baik rumah kaum
Muslimin ialah rumah yang terdapat di dalamnya anak yatim yang diperlakukan
dengan baik. Dan seburuk-buruk rumah kaum Muslimin ialah rumah yang didalamnya
terdapat anak yatim tapi anak itu diperlkukan dengan huruk”. (HR Ibnu Majah). Subhanallah, ini adalah
sebuah investasi luar biasa. Jika setiap orang meyakini hal ini tidak akan ada
anak yatim yang terlantar dan setiap rumah dari kaum muslimin akan mendapat
keberkahan.
4. Wakaf
Tips keempat agar harta
bukan hanya jadi bekal didunia tapi juga bekal akhirat adalah WAKAF. Wakaf
adalah salah satu amalan yang pahalanya tidak terputus hingga hari kiamat.
Selama harta yang diwakafkan masih digunakan untuk kepentingan kaum muslimin
maka pahala terus mengalir meskipun orang yang mewakafkan sudah meninggal
dunia.
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ
انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ
أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Apabila manusia meninggal
dunia, maka terputus amalnya kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah, atau ilmu
yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya. [HR Muslim 3084].
Syaikh Ali Bassam
berkata: Adapun yang dimaksud dengan shadaqah dalam hadits ini ialah wakaf.
Hadits ini menunjukkan, bahwa amal orang yang mati telah terputus. Dia tidak
akan mendapat pahala dari Allah setelah meninggal dunia, kecuali (dari) tiga
perkara ini; karena tiga perkara ini termasuk usahanya. Para sahabat dan
tabi’in mengizinkan orang berwakaf, bahkan menganjurkannya. [Lihat kitab
Taisiril Allam, 2/132].
Wakaf tidak harus selalu
wakaf tanah atau yang lainya, bisa wakaf pembangunan masjid, Wakaf Produktif
yang dikelola oleh lembaga-lembaga tertentu, wakaf cetak Al Qur’an, dan sebagainya. Tapi
lebih baik pastikan harta yang kita wakafkan adalah hal yang tidak rusak dalam
waktu lama, agar manfaatnya bisa kita rasakan hingga hari kiamat. Ini adalah
Tips memanfaatkan harta agar harta dibawa mati, bukan menjadi beban setelah
mati. Semoga Artikel Ini bermanfaat bagi Anda. Jazzakumullah Khoiron sudah
menyimak dengan baik.
Pengalaman Kehidupan:
1.Diceritakan oleh Jamil Azzaini:
Saat bisnis saya bangkrut dulu, saya
pernah mencari cara bagaimana menenteramkan hati. Salah satunya adalah dengan
mencari pernyataan-pernyataan atau kata mutiara yang pas dengan situasi dan
kondisi pada waktu itu. Pernyataan yang saya senangi ketika itu adalah, “Harta
tidak dibawa mati, jadi jangan letakkan harta di dalam hati.” Pernyataan ini
meneteramkan saat teringat harta yang raib. Pernyataan ini juga membuat saya
enggan memulai bisnis baru. Terkadang saya berpikir, “Miskin di dunia gak
apa-apa, yang penting kelak masuk surga.”
Saat saya ungkapkan hal tersebut ke
guru kehidupan saya, dia berdiri sambil berkata, “Siapa bilang harta tidak
dibawa mati? Terus, kalau masih ada pilihan hidup kaya di dunia dan mati masuk
surga, mengapa kamu pilih miskin di dunia.”
Dia menjelaskan bahwa harta bisa
dibawa mati, dengan cara apa? Titipkanlah kepada orang-orang miskin dengan cara
disedekahkan. Titipkanlah kepada anak-anak yatim. Titipkanlah kepada orang baik
dan kekurangan namun ia tidak meminta-minta. Titipkanlah kepada saudara-saudara
dan handai taulan yang kekurangan. Kita memang tidak bisa membawa harta itu
sendiri saat mati, namun kita bisa menitipkannya. Perbanyaklah titipan kepada
siapapun yang membutuhkan. Dan sebaiknya yang kita titipkan adalah harta
terbaik, jangan tinggalkan harta terbaik di dunia namun titipkanlah agar bisa
terbawa mati.
Selain itu, pilihlah pilihan yang
cerdas. Salah satu pilihan cerdas adalah hidup di dunia kaya raya dan di
akhirat masuk surga. Namun, kekayaannya bukan untuk kehidupan di dunia dan
memuaskan ego semata. Kekayaan yang kita punya titipkanlah kepada mereka yang
bisa membawanya ke kampung kita yang sesungguhnya yaitu kampung akhirat. So,
kumpulkan harta sebanyak-banyaknya dan setelah itu titipkanlah. Sesungguhnya
orang yang berpeluang lebih besar selamat di kehidupan akhirat adalah mereka
yang punya banyak titipan harta di banyak tempat.
Sudah banyakkah harta yang Anda
titipkan? Ayo sini titipkanlah kepada saya. Hehehe…
2. Haji Usman. Pemilik salah satu usaha batik
dan olahan texstil terkemuka di Yogyakarta, memang dikenal atas
kedermawanannya, seakan harta telah begitu tak berharga baginya. Seakan dunia
telah begitu hina di matanya.Inilah mungkin sosok nyata orang yang dunia di
tangannya dan akhirat di hatinya. Maka beberapa orang pengusaha muda yg
bersemangat mendatangi beliau.
“Ajarkan pada kami, Ji,” kata mereka,
“bagaimana caranya agar kami seperti haji Usman. Bisa bisnis maju sukses, tidak
cinta pada harta dan tidak sayang pada kekayaan... Hingga seperti haji Usman,
bersedeqah terasa ringan”.
“Wah", sahut Haji Usman tertawa, “Antum
salah alamat!”
“Lho?”...
“Lha iya. Kalian datang pada orang yang
salah.... Lha saya ini SANGAT SAYANG JG MENCINTAI HARTA SAYA. Saya ini sangat
mencintai Aset yg saya miliki ".
“Lho?”..
“Kok lho. Lha sebab saking cinta dan
sayangnya saya pada harta, SAMPAI-SAMPAI SAYA TIDAK RELA MENINGGALKAN HARTA
SAYA DI DUNIA INI. AKAN SAYA BAWA MATI DIKUBUR DENGAN HARTA BISNIS SAYA..
Saya itu TIDAK MAU BERPISAH dengan kekayaan
saya.
Makanya sementara ini saya titip-titipkan
dulu...
Saya TITIP pada Masjid,
Saya TITIP pada anak yatim,
Saya TITIP pada fakir miskin,
Saya TITIP pada madrasah,
Saya TITIP pada pesantren,
Saya TITIP pada pejuang fii sabilillah.
Saya TITIP pada Guru2 Agama
Saya TITIP pada karyawan yg rajin Ibadah
Saya TITIP pada sodara dan karyawan yg
dirawat sakit.
Dan Alhamdulillah ada yg berkenan dan mau
saya titipin harta saya, saya senang sekali. Alhamdulillah ada yg sudi
diamanati, dan saya bahagia sekali.
Insya Allah DI AKHIRAT NANTI SAYA BISA AMBIL
LAGI, TITIPAN SAYA
Saya ingin kekayaan saya itu dapat saya
nikmati berlipat-lipat di alam kubur dan di akhirat".
“Jadi..!” Siapa bilang harta tdk dibawa
mati....?
Harta itu dibawa mati....!!! Caranya ? ...
JANGAN BAWA SENDIRI... Minta tolong dibawakan
oleh anak Yatim, Fakir miskin, orang-orang yg berjuang di jalanNYA....dll...
.dll
karna anak dan keluarga sy cuma kasih kain
putih...
===================
Kontributor: Jamil Azzaini;
rumahsedekah.com. Editor: Ustaz Sofyan Kaoy Umar, MA, CPIF. Email:
ustazsofyan@gmail.com